Wednesday, January 25, 2012

City Tak Mau "Dijajah" Tevez

Manchester City
Reaksi Carlos Tevez ketika striker Manchester City itu turun pada laga kontra Bolton Wanderers dalam lanjutan Liga Premier di Reebok Stadium, Bolton








Manchester: Dalam era sepakbola modern, pemain profesional disebut-sebut punya daya tawar yang sangat besar. Artinya, keinginan si pemain seringkali diluluskan klub yang bersangkutan. Lain halnya dalam kasus Carlos Tevez. Manchester City menegaskan sikap tegasnya yang tak mau ambil kompromi.

Tak tanggung-tanggung, adalah Chairman Klub Khaldoon Al Mubarak yang mengungkapkan sikap tegas klub kaya baru di kancah Liga Premier tersebut. Padahal, sejauh ini publik tahu benar jika tangan kanan owner klub Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan itu jarang mengumbar pernyataan di depan publik alias hemat berkata-kata.


Tampaknya, Al Mubarak dan City sudah jengah dan bosan dengan pemberitaan media massa, baik di Inggris maupun di Italia yang mengklaim jika Tevez bakal mendarat di San Siro, kandangnya AC Milan. City sendiri sudah patah arang dengan sikap mbalelo Tevez yang pulang kampung tanpa permisi pada 7 November 2011.

Keyakinan pers disebabkan munculnya pertemuan antara Tevez yang didampingi representatifnya, Kia Joorabchian, dengan Wakil Presiden Rossoneri Adriano Galliani di Rio de Janeiro. Ketika itu, Tevez sempat menyatakan penegasannya bahwa Milan merupakan satu-satunya klub yang ia inginkan. “Saya hanya tertarik dengan kostum merah dan hitam (Milan),” ujar Tevez. “Kami hampir meraih kesepakatan,” tambah Joorabchian.

Melihat situasi dan kondisi yang kian tak kondusif, City angkat bicara dan menegaskan sikapnya yang tak mau ambil kompromi dalam soal Tevez. “Sejauh ini, AC Milan bukanlah opsi bagi Carlos Tevez,” tegas Al Mubarak dalam pernyataan yang dirilis dari kediamannya di Abu Dhabi. Tawaran yang disodorkan Milan sebesar 21 juta pound masih kurang dari bandrol Tevez yang dipatok City sebesar 25 juta pound.

Lebih lanjut, Al Mubarak menuding Milan (dalam hal ini Galliani) kepedean menyikapi pertemuannya dengan Tevez. “Tuan Galliani dan penasihatnya telah membangun keyakinan yang keliru dari pertemuannya dengan Carlos (Tevez) dan penasihatnya (Joorabchian). Jika mereka ingin ditimbang dalam bursa transfer, maka seyogyanya mereka menghentikan langkah pemberian selamat satu sama lain dan mulai berpikir bagaimana caranya mereka memenuhi tuntutan kami,” ujar Al Mubarak.

Al Mubarak pun menyindir Galliani untuk berkaca dengan elegannya pendekatan yang dilakukan dua klub pesaing Milan: Inter Milan dan Paris Saint Germain (PSG). “Inter Milan dan Paris St Germain melakukan pendekatan dengan kami dalam suasana yang kondusif. Selalu menyenangkan melakukan deal dengan orang-orang yang bersikap profesional,” tambah Al Mubarak.

Terakhir, Al Mubarak mengingatkan sikap tegas City yang menuntut Tevez menunaikan kewajibannya sebagai pemain klub. Dalam artian, tidak tertutup kemungkinan jika Tevez batal dilego dengan konsekuensi menjalani kontrak kerjanya di Etihad Stadium sampai usai.

“Carlos (Tevez) tetaplah pemain yang mempunyai kewajiban kontrak bermain bersama Manchester City untuk dua setengah musim ke depan. Kecuali, kami menerima tawaran yang kami nilai sesuai dengan terms kontraknya,” tandas Al Mubarak.

0 comments:

Post a Comment