Juventus
Turin: Di pekan pertama bursa transfer musim dingin
Januari lalu, Juventus dan AS Roma mencapai kesepakatan terkait proses
transfer striker kelahiran Naples, Marco Borriello. Di Juventus Stadium,
Borriello berstatus pemain pinjaman sampai akhir musim. Sebagai ongkos
sewa striker berusia 29 tahun itu, Bianconeri mengeluarkan dana sebesar 500 ribu euro atau sekitar Rp 6,25 miliar.
Dalam kesepakatan dimaksud, di akhir masa peminjaman, Juve dapat mengambil opsi berupa permanenisasi status Borriello dengan fee transfer sebesar 8 juta euro atau sekitar Rp 100 miliar yang dapat dicicil tiga kali dalam waktu tiga tahun.
Dua bulan menjelang kompetisi Serie A musim ini berakhir, La Vecchia Signora memberi konfirmasi kepada Giallorossi bahwasanya
mereka tidak akan menggunakan opsi permanenisasi. Artinya, Juve tidak
akan membeli hak kepemilikan Borriello. Mengapa?
Tampaknya, faktor utama di balik keputusan Juve adalah mandulnya aksi
Borriello. Dalam tujuh pertandingan Serie A yang diikuti Borriello—tiga
di antaranya menjadi starter di laga lawan Catania, AC Milan,
dan Bologna—Borriello tak satu kali pun mampu menjebol gawang lawan. Pun
demikian halnya ketika Borriello beraksi di tiga partai Coppa Italia.
Karenanya, Juve memastikan jika di akhir musim Borriello bakal
dikembalikan ke Roma. Masa depan Borriello pun ditengarai tetap kelabu
jika Giallorossi masih menggunakan jasa Luis Enrique dan
Francesco Totti. Sebab, isunya, keputusan Roma “mengusir” Borriello ke
Turin tak lain disebabkan kurang harmonisnya hubungan antara Borrielo
dan Totti.
0 comments:
Post a Comment