Real Madrid
SportPoin, Madrid: Dalam rentang empat hari Real
Madrid bakal menjalani dua pertandingan paling penting di sepanjang
musim ini. Pertama, laga klasik El Clasico menghadapi juara bertahan Barcelona di Nou Camp, Sabtu (21/4) lusa. Kedua, laga leg
kedua babak semifinal Liga Champions menjamu Bayern Muenchen di
Santiago Bernabeu, Rabu (25/4). Dua partai yang diyakini bakal
menentukan masa depan Jose Mourinho bersama Los Blancos.
Bertandang ke Catalan, Mourinho dan pasukannya tahu benar jika Madrid kudu tampil sempurna menghadapi skuad asuhan Pep Guardiola guna mempertahankan keunggulan empat poin dalam kondisi kompetisi La Liga tinggal menyisakan lima partai. Setelah kalah 1-2 di Allianz Arena, Mourinho pun paham jika Cristiano Ronaldo dkk wajib meraih kemenangan guna meraih tiket ke babak pamungkas kompetisi antarklub paling bergengsi di Benua Biru tersebut.
Bertandang ke Catalan, Mourinho dan pasukannya tahu benar jika Madrid kudu tampil sempurna menghadapi skuad asuhan Pep Guardiola guna mempertahankan keunggulan empat poin dalam kondisi kompetisi La Liga tinggal menyisakan lima partai. Setelah kalah 1-2 di Allianz Arena, Mourinho pun paham jika Cristiano Ronaldo dkk wajib meraih kemenangan guna meraih tiket ke babak pamungkas kompetisi antarklub paling bergengsi di Benua Biru tersebut.
Meskipun di mata publik, bermain di kandang sendiri Madrid lebih
difavoritkan, solidnya lini pertahanan Muenchen berpotensi memandulkan
ketajaman Ronaldo dkk. Artinya, laga leg kedua bisa membahayakan peluang Los Blancos.
Selain itu, ada faktor yang menguntungkan Muenchen dan sebaliknya
merugikan Madrid. Tidak seperti koleganya Jupp Heynckes, Mourinho tidak
mungkin untuk mengistirahatkan para pemain kuncinya di laga lawan Barca.
Di lain pihak, Muenchen bakal kembali menyimpan stamina pemain intinya
di laga lawan Werder Bremen di akhir pekan ini mengingat peluang juara
Bundesliga praktis telah tertutup. Hal mana dilakukan Heynckes saat
Muenchen bermain imbang tanpa gol dengan Mainz pekan lalu. So, kelelahan bakal menjadi faktor kunci lolos tidaknya Madrid dan Mourinho mengatasi dua tantangan di muka.
Di sisi lain, Mourinho tahu benar jika dirinya kian dekat dengan
predikat satu-satunya manajer atau pelatih yang berhasil merebut gelar
Liga Champions bersama tiga klub yang berbeda. Andaikata, Madrid pun
berhasil mengatasi perlawanan Barca, maka boleh dibilang tugas Mourinho
di Spanyol telah selesai.
Artinya, boleh jadi Mourinho bakal kembali ke Liga Premier Inggris, hal
mana sempat dilontarkannya pada Januari lalu. Mourinho tahu benar jika
klub kaya Manchester City masih menaruh minat tinggi terhadapnya. Soal
kompensasi senilai 15 juta euro sesuai dengan sisa kontrak kerjanya di
Bernabeu bukanlah kendala atau masalah besar bagi owner City.
Jika kemungkinan di atas gagal diwujudkan, maka Mourinho mungkin bakal
tetap tinggal di Madrid untuk semusim ke depan. Namun, jika itu terjadi,
Mourinho harus mampu menghadapi kritikan pedas media massa Spanyol yang
sejauh ini hubungan di antara mereka jauh dari kata mulus.
Bukan rahasia lagi, jika dalam skuad Madrid tercium aroma anti-Portugal.
Terakhir, Mourinho pun mendapat kritikan terkait kebijakannya
menurunkan Fabio Coentrao, yang kebetulan asal Portugal, yang dinilai
bertanggung jawab atas terciptanya gol kedua Muenchen yang dicetak Mario
Gomez di menit terakhir injury time.
Lebih jauh, pers menilai bandrol Coentrao senilai 30 juta euro kemahalan. Belum lagi soal tindak tanduk full-back
berusia 24 tahun itu yang tertangkap basah merokok di depan publik.
Selain itu, berkembang sikap skeptis terkait taktik dan strategi yang
diterapkan Mourinho yang kerap meminggirkan bintang asal Brasil, Kaka.
Di laga lawan Muenchen, tak sedikit publik yang terkejut dengan
keputusan Mourinho yang menarik keluar Mesut Ozil dan menggantikannya
dengan Marcelo, bukan Kaka. Argumen Mourinho untuk mengamankan hasil
pertandingan, saat itu kedudukan masih imbang 1-1, tak terbukti ketika
wasit Howard Webb meniup peluit akhir.
0 comments:
Post a Comment