Manchester United
SportPoin: Manajer Manchester United boleh geram
akan tindakan bek Swansea City Ashley William yang menendang bola ke
bagian kepala penyerang MU Robin van Persie, pada pekan ke-18 Liga
Premier saat MU menantang Swansea di Liberty Stadium, Minggu (23/12)
lalu. Ferguson naik pitam, dan memberikan komentar apabila tindakan
Williams dapat penyerangnya terbunuh, dan Asosiasi Sepakbola Inggris
harus menghukum Williams.
Akan tetapi, Ferguson tidak boleh lupa,
apabila tiga pemainnnya, di mana dua diantaranya telah berstatus mantan
pemain MU, pernah melakukan hal yang lebih parah ketimbang yang
dilakukan oleh Williams. Tiga pemain yang melakukan jurus ‘Tendangan
Maut’ itu sendiri kini berhasil menjadi legenda MU, yakni Eric Cantona,
Roy Keane, dan Paul Scholes.
Cantona yang diberi gelar 'Raja' oleh para pendukung MU pernah melayangkan sebuah tendangan, yang dikenal dengan 'Cantona’s Kung-fu Kick'.
Tendangan ini dilancarkan oleh Cantona bukan kepada pemain, melainkan
kepada penonton bernama Simmons, dalam laga MU melawan Crystal Palace
pada Januari 1995. Akibatnya Cantona harus dihukum skorsing sembilan
bulan.
Keane merupakan pemain yang ditakuti pada masanya.
Pasalnya, mantan pemain tengah MU ini pernah melayangkan tendangan maut
kepada mantan pemain Leeds United Alf-Inge Haaland pada April 2001.
Keane melayangkan tendangan tepat di lutut sebelah kanan Haaland, yang
berbuah dengan pensiunnya Haaland dua tahun kemudian.
Tendangan
Keane sendiri memang dilakukan dengan sengaja, yang diakui pria berusia
41 tahun itu sebagai balas dendam kepada Haaland, yang membuat dirinya
di hukum skorsing tiga pertandingan dan denda sebesar 5000 pound.
Sialnya, setelah pengakuan tersebut, FA malah memberikan hukuman
tambahan kepada Keane dengan skorsing lima pertandingan dan denda 150
ribu pound.
Yang terakhir adalah jegalan keras dari Scholes kepada
Pablo Zabaleta di semi-final Piala FA, April 2011. Scholes harus
diganjar kartu merah setelah menendang paha kanan Zabaleta. Saking
kerasnya, tendangan Scholes meninggalkan bekas memar yang cukup parah di
paha Zabaleta.
Oleh karena itu, Ferguson bakal dianggap berlebihan apabila mengatakan Van Persie bisa terbunuh akibat insiden tersebut. Namun, insiden yang didapati Van Persie bukanlah tanpa risiko, sebab bola yang mengenai kepala Van Persie bukan tidak mungkin dapat mematahkan leher pemain asal Belanda tersebut.
Oleh karena itu, Ferguson bakal dianggap berlebihan apabila mengatakan Van Persie bisa terbunuh akibat insiden tersebut. Namun, insiden yang didapati Van Persie bukanlah tanpa risiko, sebab bola yang mengenai kepala Van Persie bukan tidak mungkin dapat mematahkan leher pemain asal Belanda tersebut.

0 comments:
Post a Comment