Kaleidoskop Bola 2012
SportPoin, Jakarta: Spanyol mengawali putaran Grup C
dengan hasil kurang memuaskan yakni hanya bermain 1-1 lawan Italia.
Dalam pertandingan laga ini, pelatih Spanyol Vicente del Bosque tak
menurunkan striker murni. Cesc Fabregas diposisikan sebagai false 9,
didampingi Andres Iniesta dan David Silva.
Italia unggul lebih dahulu melalui Antonio di Natale pada menit 60 setelah menerima umpan Andrea Pirlo. Di Natale melepaskan tendangan ke sisi tiang jauh gawang Casillas. Fabregas menyamakan kedudukan empat menit berselang usai memanfaatkan umpan terobosan Silva.
Italia unggul lebih dahulu melalui Antonio di Natale pada menit 60 setelah menerima umpan Andrea Pirlo. Di Natale melepaskan tendangan ke sisi tiang jauh gawang Casillas. Fabregas menyamakan kedudukan empat menit berselang usai memanfaatkan umpan terobosan Silva.
Spanyol mulai menunjukkan penampilan ofensifnya di Euro 2012 dengan menumbangkan Irlandia 4-0. Del Bosque menurunkan striker murni dalam pertandingan ini yakni Fernando Torres. El Nino menyumbang dua gol, sementara dua gol lain dicetak Silva dan Fabregas.
Spanyol memastikan diri lolos ke babak perempat-final dengan status juara grup usai menundukkan Kroasia melalui gol tunggal yang dicetak Jesus Navas pada menit 88. Dengan kekalahan ini, Kroasia harus tersingkir karena kalah bersaing dengan Italia yang di pertandingan lain menang 2-0 atas Irlandia.
Di babak delapan besar, La Furia Roja menghadapi Prancis. Dua gol dari Xabi Alonso memastikan tim Matador melenggang ke babak semifinal. Dalam pertandingan ini, Del Bosque kembali tidak menggunakan seorang striker di dalam skuad intinya, dan menjadikan Fabregas sebagai striker palsu.
Spanyol akhirnya berhak melaju ke final usai menuntaskan perlawanan Portugal melalui adu penalti 4-2. Alonso, yang tampil sebagai penendang pertama gagal mengeksekusi penalti karena mampu dihalau Rui Patricio. Penendang pertama dari Portugal, Joao Moutinho, juga gagal karena mampu digagalkan Casillas.
Tiga penendang Spanyol berikutnya, Iniesta, Pique, Sergio Ramos berhasil menjalankan tugas. Demikian pula dua penendang Portugal berikutnya, Pepe dan Nani. Namun, Bruno Alves, yang harus bisa menceloskan bola untuk membuat kedudukan sama 3-3 justru gagal karena bola mengenai mistar gawang.
Penendang terakhir Spanyol yang dilakukan Fabregas membuahkan hasil sehingga membuat kedudukan menjadi 4-2 dan mengantarkan tim melaju ke final serta berpeluang mempertahankan gelar.
Di partai puncak, Spanyol menggulung Italia dengan skor 4-0. Dalam laga yang digelar di Stadion Olimpiade Kiev, Spanyol memang terlalu tangguh bagi Italia yang kehilangan bentuk permainan terbaiknya. Andrea Pirlo seperti kehilangan sentuhan magisnya. Mario Balotelli dan Antonio Cassano 'mati kutu' menghadapi kokohnya barisan pertahanan Spanyol.
Empat gol Spanyol disarangkan David Silva, Jordi Alba, Fernando Torres, dan Juan Mata. Silva merobek jala Buffon lewat sundulan di menit 14. Sementara Alba memaksa Buffon memungut bola untuk kali kedua di menit 41. Italia kian terbenam setelah Torres mencetak gol di menit 84. Mata menutup pesta gol Spanyol di menit 88.
"Champione..champione...ole, ole, ole..." teriak para pemain Spanyol usai peluit panjang digelar. Juara yang diraih Spanyol membawa sederet rekor. Spanyol menyamai koleksi gelar Eropa Jerman dengan torehan tiga gelar. Tim Matador menjadi tim pertama di dunia yang mampu memenangi tiga turnamen besar secara berturut-turut. Spanyol menjadi tim pertama yang mampu mempertahankan gelar Eropa.
Sementara itu Casillas menjadi pemain pertama dalam sejarah yang mampu mengoleksi seratus kemenangan di level internasional. Catatan itu dilakukan dalam 137 pertandingan bersama tim Matador. Casillas juga memecah rekor baru dengan 509 menit tanpa kebobolan di Kejuaraan Eropa melampaui rekor 494 yang dilakukan kiper Italia Dino Zoff.
0 comments:
Post a Comment