MotoGP
SportPoin, Jakarta: Keputusan Valentino Rossi meninggalkan Ducati
di akhir musim mendapat kritik pedas dari Casey Stoner. Rossi
disebutnya hanya mengeluh saja tanpa mencoba memaksimalkan performa
motornya.
Rossi akan kembali bergabung Yamaha di musim depan usai berpisah dengan pabrikan motor Italia itu. Sejauh 27 balapan yang sudah dilalui, The Doctor belum pernah memenangi satu seri pun dan cuma dua kali naik podium.
Rossi akan kembali bergabung Yamaha di musim depan usai berpisah dengan pabrikan motor Italia itu. Sejauh 27 balapan yang sudah dilalui, The Doctor belum pernah memenangi satu seri pun dan cuma dua kali naik podium.
Padahal saat pertama bergabung Ducati, Rossi mencetuskan ambisi untuk menjadi pebalap pertama yang mampu menyabet gelar juara di kelas premium dengan tiga tim pabrikan yang berbeda.
Sebaliknya, Stoner cukup sukses bersama tim yang bermarkas di Bologna itu. Ia mampu merengkuh gelar juara dunia di musim pertamanya (2007) dan mencetak 27 kemenangan sebelum hijrah ke Honda Repsol pada 2011.
Stoner merasa Rossi dan kepala kru Jerry Burgess tidak memberikan kredit atas apa yang sudah dicapainya bersama Ducati. Selain itu, pebalap 26 tahun ini juga menyoroti komentar keduanya, yang sesumbar akan bisa menghasilkan "tunggangan yang mampu menjadikan pebalap manapun juara".
"Mereka termakan omongannya sendiri sejak hari pertama," sengat Stoner seperti diwartakan Herald Sun. "Jerry mengatakan bisa memperbaiki masalah di motor itu dalam 80 detik dan menurutnya itu adalah masalah sederhana dan sekarang sudah hampir dua tahun dan mereka belum melakukan terobosan."
"Valentino jelas tidak mau memaksimalkan hingga batas terakhir motornya dan (tidak mau) mengendari motor yang tidak sempurna, dia sudah mengakui hal itu. Sudah jelas dia tidak berusaha dengan Ducati."
"Aku hanya merasa prihatin untuk Ducati bahwa Valentino akan hengkang dan tanpa melakukan apapun selain mengeluhkan motornya sepanjang hampir dua tahun," sembur juara dunia MotoGP dua kali ini.
0 comments:
Post a Comment